Day 1 & 2: Jakarta β Muscat β London…
Enter a caption
Day 1 & 2: Jakarta β Muscat β London…
Jumat sore adalah penerbangan kami dengan Oman Air, first impression kami adalah Flight Attedance dan Pilotnya sangat ramah juga helpful. Penerbangan kami penuh dengan orang-orang yang akan beribadah Umroh (mungkin transit di Oman). Pesawat yang kami gunakan ternyata adalah pesawat Srilankan yang memang sudah bekerjasama dengan Oman Air, interior pesawat menurut kami cukup bagus, dan sangat tepat waktu. Untuk pelayanan? kami angkat semua jempol, menurut kami sangat memuaskan, non-stop mba dan mas FA-nya beredar memberikan makanan and minuman mulai dari pembuka, makanan utama dan penutup, sehingga tidak sempat merasa lapar, ditambah ada TV dengan film dan musik yang cukup up to date (sudah pasti yang saya tonton dan dengarkan adalah film dan musik yang asalnya atau suasananya menggambarkan suasana Inggris biar dapet banget feel-nya nanti ketika mendarat hahaha, lebay).
7 jam pun berlalu, dan kami akan transit di Oman selama 7 jam. Sesampainya di Muscat International Airport, kami langsung menemukan
lounge gratis yang memang diperuntukkan untuk penumpang yang akan melanjutkan penerbangan malam atau dini hari (kalau tidak salah di
gate C), cukup lelah karena perjalanan yang lumayan panjang akhirnya kami memutuskan untuk tidur sejenak, sekaligus mampir toilet yang nyaman, dan shalat juga.
Lounge Gate C, Muscat International Airport
Muscat International Airport
Foto:
kiri – lounge gate C Muscat International Airport
kanan – suasana di Muscat International Airport
Tepat di jam 1 dini hari, pesawat kami boarding, kali ini kami menggunakan pesawat Oman Air, dengan fasilitas dan interior yang sama dengan sebelumnya, dan kami yang sangat excited karena 7 jam ke depan akan sampai ke tempat tujuan, yaitu LONDON β UNITED KINGDOM π
Total 20 jam perjalanan dengan transit, akhirnya kami mendarat di bandara Heathrow (finally yeayy!!), super excited setelah pengurusan imigrasi yang bikin sedikit deg-deg-an (karena sidik jari gw yang ga kebaca, di kantor atau dimana-mana emang sulit terbaca), kami segera membeli Oyster Card untuk perjalanan kami selama di London, Oyster Card ini kami membeli yang type Pay As You Go, jadi bisa diisi ulang dengan deposit sebesar Β£5 yang akan dikembalikan setelah selesai digunakan, kami memilih type seharga Β£30 (sudah termasuk deposit di dalamnya), pecahan lainnya adalah Β£50, tetapi kami sudah memperkirakan akan cukup selama berada di London, dan untuk lokasi wisata yang masih terjangkau dengan berjalan kaki dari hotel, kami tidak akan menggunakan Tube (MRT-nya Inggris, atau disebut juga Underground).
Keluar dari bandara kami langsung menuju ke tempat tujuan kami yaitu daerah
Kings Cross tempat hotel kami berada menggunakan
Tube. Awalnya kami ingin sekali merasakan Heathrow Express yang cukup 15 menit sudah sampai di tengah kota London tapi mengingat harganya yang lumayan mahal, yaitu IDR 300,000, akhirnya kami urung menggunakan kereta tersebut.
Catatan: Awalnya kami mencari hotel di daerah Paddington, yup karena Heathrow Express titik berentinya adalah di Tube Paddington tersebut, akan tetapi urung dikarenakan harganya yang lumayan bisa untuk keperluan lainnya haha (maklum emak-emak), mungkin kalau ada kesempatan lagi kesana akan gw coba sih.
Sesaat setelah membeli Oyster, kami menyempatkan untuk menghirup udara London yang ternyata outfit gw ga mumpuni buat mengatasi suhu dinginnya hahaha (saat itu sekitar jam 7 AM dan suhu di kisaran 9 derajat celcius). Tidak membuang waktu kami melanjutkan perjalanan dengan Tube yang memakan waktu kurang lebih 1 jam sampai stasiun Kings Cross, St Pancras. Finally trip pun dimulai π
Foto:
kiri – Kings Cross St. Pancras underground
kanan – St. Pancras building
Lokasi hotel kami sangat dekat dengan stasiun Tube Kings Cross, hanya sekitar 200 meter saja dengan berjalan kaki, sudah pasti kami tidak berkeberatan sama sekali karena disuguhi pemandangan klasik yang berbeda dan sudah kami bayangkan sebelumnya. St. Pancras sendiri merupakan bangunan dengan bata merah klasik yang sangat megah, di dalamnya ada hotel, mall, dan stasiun International yang menghubungkan dengan negara Eropa lainnya. Cita-cita kami bahwa suatu saat kembali lagi dan melanjutkan perjalanan ke negara Eropa lainnya dari stasiun ini.
St. Pancras International Station
Sepanjang jalan menuju hotel Jesmond Dene, banyak hotel-hotel lainnya yang kami incar sebelumnya.
Jesmond Dene Hotel, London
Sesuai dengan timeline bahwa kami akan sampai di hotel sebelum jam check in, dan rencananya memang akan menitipkan koper-koper kami di hotel tersebut, kami pun melanjutkan perjalanan ke tujuan pertama kami, yaitu Big Ben di Westminster, dan Royal Air Force Museum di Colindale.
Oiya, biaya Tube per perjalanan adalah sekitar Β£2-an, biaya Tube dari bandara Heathrow β Kings Cross kami terpotong Β£2,4. Dan jangan lupa kalau kita berjalan di tangga berjalan, jika kita diam maka berdiri di sisi sebelah kanan (seperti bapak di foto bawah), kalau mau menyusul dari sisi sebelah kiri (terbalik dengan di Indonesia).
Tube / Underground
Tube / Underground
Big Ben dan London Eye…
Lupa akan jetlag dan lelahnya perjalanan selama 20 jam, segera setelah menitipkan koper, kami langsung menuju pusat keramaian dimana Big Ben dan London Eye berada, di daerah Westminster. Oiya jangan lupa kami selalu menggunakan kartu Oyster untuk Tube dan Bus selama di London.
Yup, kami sudah mendapatkan informasi bahwa Big Ben sedang sarungan alias dalam tahap renovasi haha, walaupun tetap gagah menjadi icon kota London. Renovasi tersebut rencananya akan selesai di tahun 2021. Dilintasi Sungai Thames, berada satu lokasi dengan Big Ben, yaitu Coca Cola London Eye, yang sebenarnya hanya dibangun untuk sesaat saja tetapi kemudian menjadi icon selanjutnya untuk kota London (infomasi dari tour guide Hop On Hop Off). Puas foto-foto dan sight seeing, sebenarnya kami ingin mencuri waktu untuk melihat kemegahan icon lainnya kota London, yaitu Tower of London, Tower Bridge dan Little Venice, tetapi dikarenakan salah membaca peta Tube akhirnya kami turun di Tube The Monument yang ternyata cukup jauh jaraknya dengan Tower of London, akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke RAF Museum sebelum kesorean.
Big Ben yang sedang direnovasi
Coca Cola London Eye
The Monument
Royal Air Force Museum (RAF Museum)…
Perjalanan menuju RAF Museum dengan Tube memakan waktu sekitar 1 jam lamanya, sampailah kami di daerah Colindale, dan disuguhkan suasana yang sedikit berbeda dengan di daerah pusat kota London. Disini lebih seperti daerah suburban-nya London, lebih sepi dan berjejer rumah-rumah klasik yang unik.
Inside RAF Museum
Museum ini free of charge alias gratis, yang kami pikir akan sepi, dan ternyata cukup ramai pengunjung yang membawa keluarganya ke museum ini. Di museum ini ada 6 Hall pameran pesawat, masing-masing dibedakan sesuai tema, dari mulai Perang Dunia I, II, dan pesawat modern.
RAF Museum Gate
Tube Colindale
Salah satu tujuan utama suami? Sudah pasti karena dia memang hobi dan koleksi diecast pesawat hahaha
Pada saat perjalanan pulang, akhirnya kami menemukan lokasi piano di Tube Kings Cross yang memang boleh dimainkan oleh siapa saja, saat itu ada bule yang memainkan lagu Canβt Take My Eyes Off of You, pengen sih berlaga juga tapi koq ga pede hahaha…
You’re just too good to be true
I can’t take my eyes off you πΆπΆ
Jemond Dene, Kings Cross, Platform 9 ΒΎ Harry Potter…
Kembali ke hotel, kami langsung proses check in, kamar kami berada di lantai 2, alias naik tangga dari lantai dasar hahaha, bentuk hotel ini seperti flat beberapa tingkat dan tidak ada lift. Kami sudah mengetahui sejak awal dan bersiap dengan resikonya. Koper kami gotong masing-masing sampai kamar kami di lantai 2 tersebut. Setelah beristirahat sejenak, dan tidak ingin membuang waktu, kami putuskan untuk sight seeing di sekitar hotel. Akhirnya kami mengunjungi Platform 9 ΒΎ dimana store Harry Potter berada, dan kita bisa foto professional dengan atribut syal dan berbayar tentu saja, tetapi karena antriannya cukup panjang, gw memutuskan tidak perlu foto (jadi hanya foto lokasinya saja hehe), platform ini ada di dalam stasiun tube Kings Cross (pastinya haha). Store Harry Potter ini buka mulai pukul 8 pagi sampai dengan kalau tidak salah jam 10 malam.
Platform 9 3/4 Photoshoot Studio
Harry Potter Store
Belanjaan di HarPot Store
Selanjutnya kami menuju Piccadilly Circus yang terkenal dengan papan reklame digitalnya yang tersohor, dan bus merah yang seliweran setiap saat. Jangan berharap kemudian ada atraksi sirkus disitu, karena arti dari Circus ini adalah circle yaitu lingkaran atau putaran. Tidak disangka disini memang sangat ramai sekali semacam dimana ya kalau diingat-ingat kalau di Bali mungkin ini Kuta-nya. Dikelilingi gedung-gedung klasik yang megah kami menyempatkan untuk mengambil beberapa foto dan mampir ke beberapa toko souvenir (yang cukup mahal menurut gw sih), pada jam 11 malam akhirnya kami memutuskan kembali ke hotel untuk beristirahat, dikarenakan sudah cukup malam dan udara semakin dingin, plus tubuh yang sebenarnya sudah lelah tetapi semacam ga inget kalau lagi lelah hahahaha.
Piccadilly Circus
Phone Booth at Piccadilly Circus
The Original Tour (Hop On Hop Off)…
Salah satu bus dari βThe Original Tour Busβ
Yeay hari kedua adalah hari yang ditunggu-tunggu. Karena kami akan mengunjungi sebagian tempat wisata di kota London. Tujuan pertama kami adalah Changing Guards di Buckingham Palace.
Segera setelah sarapan yang sudah menjadi fasilitas hotel, kami langsung berjalan menuju halte Bus St. Pancras untuk menunggu Bus Tour kami datang (peta dan jadwal bisa di download dari websitenya). Kebetulan kami bertemu dengan salah satu petugasnya yang berjaga pada saat menunggu di halte penjemputan, dan meminta saran beliau sebaiknya rute yang mana terlebih dahulu agar bisa memaksimalkan tour ini.
Mengikut saran petugas tersebut dan sesuai tujuan pertama, akhirnya kami menuju Visitor Centre di area Trafalgar Square yang menjadi titik utama untuk walking tour, yaitu atraksi Changing Guards. Tour Bus ini sangat tepat waktu di setiap titik haltenya, sesuai dengan jadwal yang sudah diberikan kepada kami pada saat menukar tiket dengan petugas tersebut (kami hanya menunjukan print out bukti pembelian tiket saja). Perjalanan menuju lokasi walking tour, kami disuguhi suasana khas kota London yang sering kami lihat di film, misalnya Harry Potter dan Notting Hill. Oiya kami sangat kepedean untuk duduk di atas Bus tanpa atap pagi itu, alhasil lumayan menggigil juga hahaha (suhu pagi musim gugur saat itu di kisaran 9-11 derajat celcius).
Rute pertama yang kami lalui adalah rute berwarna oranye, melintasi beberapa lokasi wisata seperti British Museum (yang sebenarnya masuk planning gw untuk mampir kalau sempat, tadinya) dan Chinatown. Menuju lokasi pertemuan untuk walking tour, kami turun di area Trafalgar Square yang sangat megah dan menawan dikelilingi “sepertinya” beberapa gedung parlemen yang klasik.
Trafalgar Square area
Pukul 9.30 AM kami sampai Visitor Centre yang sudah lumayan ramai pengunjung yang akan mengikuti walking tour, tepat pukul 10 AM, guide kami, Stephen, mengumpulkan group walking tour kami yang sekitar berjumlah 25 orang mengenai Doβs and Donβts βnya, dia juga menginformasikan bahwa kalau ikut tour di hari Minggu adalah hari spesial karena ada bonus menonton atraksi upacara pasukan berkuda juga alias Cavalry Horse-nya Queenβs guard. Yeayy!! π
Sampai di lokasi, yaitu The Household Cavalry Museum, tidak lama upacara pasukan berkuda pun dimulai, dan Stephen menginformasikan bahwa setelah upacara ini tour akan lanjut menuju Buckingham Palace untuk melihat atraksi Changing Guards, kalau tidak salah dengar (dan suami juga dengar) dia akan menunggu di luar selama 5 menit. Well noted Stephen!!!
Setelah pasukan berkuda lapor dan sebagainya, pintu gerbang pun dibuka untuk wisatawan, karena upacara ini diadakan di area lapangan di tengah-tengah gedung museum tersebut.
Selesai acara, bergegas kami menuju titik pertemuan di gate gerbang gedung, daaannn tetot Stephen dan rombongan hilang (yang notabene gw ga inget sama sekali sih orang-orangnya hahaha yang jelas dari berbagai negara). Sempat sedih karena feeling bakal kehilangan acara Changing Guards, tidak mau mengalah dengan kondisi, akhirnya kami membuka google map. Oiya selama di UK kami menggunakan paket XL dan gw tethering ke ponsel suami (cukup efektif dan hemat seharga IDR 250,000 untuk 7 hari).
Lanjuuuut, tidak patah semangat, akhirnya kami memasuki kembali gerbang sebelumnya dan melintasi lapangan menuju gerombolan orang-orang, yang ternyata adalah bagian St. James Park yang tembus menuju Buckingham Palace. Berjalan kaki sekitar 5 menit akhirnya kami sampai gerbang Buckingham Palace dan parade pun dimulai, Alhamdulillah walaupun kehilangan Group Tour kami tetap tidak tertinggal upacara changing guards yang cukup menarik wisatawan ini. Kenapa gw bilang sangat menarik? Yup, karena pagar istana Buckingham saat itu dikelilingi lautan wisawatan yang sangat padat, sampai-sampai beberapa kali Polisi setempat yang gw bilang mah super ramah itu menegur orang-orang agar tidak berjalan keluar ke jalur utama parade.
Puas sudah berhasil melihat upacara Changing Guards yang ditunggu-tunggu :), kami mencari jalan menuju jalur berikutnya yang kami incer, yaitu rute kuning atau ungu. Mengikut google map (lagi) sebagai guide kami (pengganti abang Stephen hahaha), akhirnya kami melintasi St. James Palace atau Green Park, yang bikin menarik disini masih banyak Tupai dan Burung merpati yang ramah dengan orang-orang yang melintas, jadi kemana-mana gw selalu bawa remahan roti buat mereka hahaha.
St. James Park
Berhubung kami mencari halte untuk naik Bus Hop On Hop Off rute selanjutnya, dan perlu ke toilet juga, kebetulan kami menemukan lapak souvenir yang murah meriah pakai banget, beda banget dengan harga malam sebelumnya di Piccadilly Circus yeaay lumayan buat oleh-oleh π padahal ini masih area yang sama hanya saja agak ke pinggir (jadi untuk catatan saja jangan beli souvenir tepat di Piccadilly Circus-nya, effort sedikit jalan agak ke pinggir bisa mborong lebih banyak lagi). Setelah beberapa lama (lumayan lama dan iri dengan Big Bus Tour yang rasanya setiap saat melintas hahaha) akhirnya kami mengikuti rute Ungu. Kami memang tidak berencana mengikuti walking tour lainnya, jadi gw ga bisa menceritakan mengenai tour rock and roll dan Jack the Ripper hehe.
Catatan: Big Bus Tour London ini memang paling mahal akan tetapi sesuai dengan harganya, armada mereka sangat banyak sehingga tidak perlu menunggu lama wisatawan bisa cepat naik bus lanjutan tanpa membuang waktu
Hyde Park, Kensington Palace, dan Notting Hill…
Pada saat melintas dengan rute ungu ini, gw ngerasa seperti melintasi kawasan elit hahaha mulai dari Queen Elizabeth Park, Hyde Park yang terkenal itu dan danau The Serpentine, Toko paling hits di London yaitu Harrods, kemudian Victoria & Albert museum, Natural History museum, Kensington Palace. Dan kami memutuskan untuk turun di halte Notting Hill karena penasaran sudah nonton filmnya hahaha, alasan lainnya adalah sudah lewat waktunya makan siang π
Turun di Notting Hill, kami memutuskan untuk mampir KFC yang rasa ayamnya koq beda ya dengan di Indonesia hmm lebih enak menurut gw sih. Oiya selama di UK, gw dan suami rata-rata pesan hanya satu porsi saja karena memang porsi disana cukup untuk berdua (untuk kami sih begitu, dan tidak lupa selalu bekel di tas saos ABC dari Indonesia hehe). Karena mengejar waktu, akhirnya kami tidak terlalu focus untuk mencari tau rumah yang mana sih yang dijadikan latar belakang film Julia Roberts dan Hugh Grant itu, maybe next time.
Hotel tujuan awal kami di Paddington
KFC Notting Hill
Tower Bridge, Tower of London, The Shard, The Gherkin, Thames River Cruise…
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami menuju rute kuning, walaupun gw penasaran banget dengan stasiun Paddington (karena gw nonton filmnya), demi melihat bangunan kerajaan yang klasik dan katanya angker itu gw luluh untuk tidak mampir stasiun Paddington π¦
Berganti rute dari ungu ke kuning, sepanjang perjalanan kami melintasi kembali area Westminster dimana ada Big Ben dan teman-temannya, kali ini view dari dalam Bus :D.
Kami juga melintasi St. Paul Cathedral, gereja paling besar dan megah di London yang menjadi saksi pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana. Kemudian melintasi The monument, dimana hari pertama sampai kota London kami nyasar ke daerah ini haha.
St. Paul Cathedral
Tidak berapa lama, sampailah pada tempat tujuan berikutnya, yaitu Tower Bridge yang nongol di film Spiderman, Tower of London yang muncul di serial The White Queen, The Shard yang kayaknya diomongin di filmnya Tom Hardy, Locke hahaha, dan The Gherkin yang muncul di film Harry Potter The Bloody Prince.
Tower Bridge
Puas foto-foto, kami melanjutkan perjalanan dengan River Thames Cruise melalui gate Tower Pier P2 yang berada satu lokasi dengan Tower of London, melintasi sungai Thames yang notabene warnanya coklat ini haha, kami ditunjukan beberapa bangunan penting seperti The Shakespeareβs Globe, Tate Modern, dan The Hamlet, London Eye (lagi).
Sepanjang perjalanan di sungai Thames, guide kami sangat ramah dan senang melucu haha, menurut gw semua guide di London sangat ramah dan suka melucu, entah kenapa π
The Gherkin dan lain-lainnya
The Shard
Thames River Cruise βThe Original Tourβ paket
Sesampainya di tujuan akhir River Thames Cruise (tepatnya di dekat London Eye), yaitu gate Westminster Pier P1, kami mengejar waktu untuk melihat lokasi flat-nya Sherlock Holmes, karena gw sangat suka baca buku dan nonton filmnya, bagaimanapun caranya gw harus kesana hahaha. Tanpa buang waktu akhirnya kami menaiki Tour Bus kami berikutnya untuk mencapai jarak terdekat Tube ke Baker Street, dikarenakan untuk Bus waktunya hanya sampai jam 6 PM. Akhirnya kami diturunkan di halte Bus Victoria dan melanjutkan perjalanan kami dengan Tube ke underground Baker Street. Fiuh, akhirnya sampai juga ke tempat tujuan sekitar pukul 5 PM, sayangnya museum dan store-nya sudah tutup. Setelah mengambil beberapa foto di flat tokoh favorite gw, rencana kami berikutnya adalah belanja di PRIMARK, yup ini toko murah meriah di Eropa π
Sayangnya, kami tidak mengecek terlebih dahulu jam tutup toko-toko di UK pada hari libur, yang ternyata rata-rata tutup di jam 6 PM. Hiks.
Dari Baker Street kami memutuskan untuk kembali ke Hotel dengan sebelumnya mampir ke TESCO, disini tempat semacam supermarket murah di UK. Kami membeli beberapa coklat yang tidak ada di Indonesia untuk cemilan dan oleh-oleh.
Catatan: jangan lupa selalu cek jam tutup tempat yang akan dikunjungi, UK sangat menghargai waktu kerja di hari libur, sehingga mereka akan tutup lebih cepat dan karyawan dapat berkumpul bersama keluarganya.
Mari kita lanjut ke Part 3 cusss….
Note : sebisa mungkin untuk buang air kecil di hotel sebelum jalan2, karena toilet umum disana berbayar 1 poundsterling per orang π yaaa bagaimanapun kita sempat juga sih di dekat tower of london dan sekali lagi dekat big ben